Dalam rangka kontribusi nyata dalam usaha menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam, khususnya dalam bidang penulisan khat/kaligrafi, markaz khat Daarul Quran mengundang para pegiat Khat untuk mengikuti kegiatan Muaskar Khat bersama Syaikh Belaid Hamidi, master kaligrafer dari negara Maroko yang telah menulis Mushaf Al-Quran sebanyak 8 kali.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momen penting dalam rangka membekali para generasi tanah air untuk berkiprah lebih jauh dalam bidang menulis kaligrafi indah. Mengingat banyaknya peminat yang ingin belajar kaligrafi serta minimnya pendidik yang fokus dalam bidang ini.
Pimpinan markaz khat menyebutkan bahwa kegiatan muaskar ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk bisa belajar kaligrafi dari sumbernya langsung, yang memang pakar dibidangnya. Mengingat bahwa kesempatan ini sangat langka karena keterbatasan waktu dan biaya.
“Banyak sekali dari kawan-kawan yang ingin belajar langsung bersama syaikh Belaid Hamidi. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka tidak memiliki kesempatan yang memadai untuk mengikuti kegiatan ini secara intensif, dikarenakan berbagai faktor kendala. Maka, kami sengaja membuatkan acara khusus berupa muaskar khat selama 10 hari, yang bermula dari tanggal 25 Juli hingga 5 Juli kedepan, untuk menjembatani mereka agar dapat belajar bersama Master khat secara langsung” ungkapnya.
Penggunaan istilah “Muaskar Khat” yang bermakna “barak militer khat”. Maka, para peserta akan mengikuti pelatihan secara khusus yang langsung di bimbing oleh syaikh/masterkaht, yaitu Syaikh Belaid Hamidi, seorang Master khat yang telah menulis Mushaf Al-Qur’an sebanyak 8 kali selama 10 hari dengan kegiatan yang sangat padat.
Sementara, dalam proses kegiatan ini. Peserta yang mengikuti berasal dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya ialah: madrasah SAKAL Jombang, Madrasah Khat Banjarbaru Kalimantan Selatan, Dar el Khat Jember, Bait Khat, Marlaz Khat Darussalam Gontor. Sebagian besar dari mereka merupakan kepala Madrasah Khat sekaligus para Juara Internasional diberbagai negara yang telah mengharumkan nama Indonesia dibelahan dunia, seperti kejuaraan kaligrafi di negara Iraq, Turki, German, Madinah Munawarah, Kanada, Dubai, UAE, Sarjah dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, kegiatan Muaskar ini tidak hanya sebatas kegiatan menulis kaligrafi saja. Namun, lebih jauh dari itu, yaitu menyiapkan pendidik yang profesional dalam mengajar seni kaligrafi untuk generasi mendatang.

