Mengenal Istilah al-Aqlam as-Sittah

Sheila Blair dalam bukunya Islamic Calligraphy (2006) menerangkan perkembangan khot dari segi sejarah dengan lugas dan jelas. Bukunya tersebut menegaskan eksistensi tulisan Arab. Kemudian khot berkembang seiring dengan adanya penulisan mushaf dengan jenis khot yang sesuai. Dalam bukunya tersebut, Sheila mengatakan jenis khot yang awal muncul adalah khot Hijazi, lantas khot Kufi Qadim yang berkembang pada akhir masa Daulah Umawiyyah dan awal pemerintahan Daulah Abbasiyah di Baghdad.

Dari Kufi Qadim inilah, jenis khat kemudian berkembang lagi dalam bentuk yang lebih lentur dan mempunyai kaidah di tangan Ibnu Muqlah. Masa ini berlangsung dari abad ke-4 hingga abad ke-8 Hijriyah. Hal ini bisa terlacak pada karya-karya Ibnu Muqlah (w. 328 H) kemudian karya-karya Ibnu Bawwab (w. 413) hingga kemudian berakhir pada masa Yaqut al-Mu’tashimi (w. 696). Pada rentang masa inilah terbentuk jenis-jenis khot yang dikenal dengan nama al-Aqlam as-Sittah.

Dengan singkat bisa dikatakan bahwa al-Aqlam as-Sittah (six scipts) merupakan nama dari jenis-jenis khot yang berkembang di Baghdad. Enam jenis khot tersebut adalah muhaqqaq, naskh, raihani, riqa’ (bukan riq’ah), tauqi’ dan sulus.

Al-Aqlam as-Sittah ini kemudian keluar dari Baghdad ke Iran melalui jalur murid-murid Yaqut al-Musta’shimi.  Sementara di Turki, al-Aqlam as-Sittah banyak ditemukan pada tulisan-tulisan Ibnu Syaikh, Hamdullah al-Amasi, yang lagi-lagi juga masih bersambung kepada Qiblatu al-Kuttab, kaligrafer besar Baghdad, Yaqut al-Musta’shimi.