Launching Lomba
Research Centre For Islamic History, Art and Culture (IRCICA) resmi mengumumkan dimulainya pendaftaran musabaqah kaligrafi internasional ke-13, di mana kali ini didedikasikan atas nama Syaikh Muhammad Abdul Aziz Ar-Rifa’i (1289-1353 H/1872-1934 M). Musabaqah yang lazim disebut lomba IRCICA ini diadakan pertama kali pada tahun 1986, semenjak itu rutin diadakan setiap tiga tahun sekali. Tujuan dari even ini tidak lain adalah menjaga seni kaligrafi Islam supaya tetap berada dalam koridor kemuliaan ruh serta jiwanya.
Tidak hanya itu, melalui lomba ini, IRCICA juga konsisten dalam menerapkan penilaian seni kaligrafi berdasar kepada kaidah-kaidah klasik yang telah dikembangkan oleh para tokoh kaligrafer sepanjang sejarah peradaban Islam. Lebih lanjut, even ini juga menjadi cambuk bagi para kaligrafer di seluruh dunia, untuk mewarisi keagungan seni kaligrafi, menjaga serta mengembangkannya.
IRCICA pada laman resminya juga mengungkapkan bahwa lomba ini memberikan kesempatan yang luas bagi para kaligrafer lintas negara, untuk saling memberi dan berbagi pengalaman sehingga tidak hanya menciptakan moment berkompetisi yang sehat, namun juga maju dan berkembang bersama. Dengan demikian, maka kekuatan rasa dan daya cerap terhadapa seni yang tinggi sama-sama dimiliki oleh semua kaligrafer di seluruh dunia.
IRCICA berharap, event tiga tahunan ini membukakan jalan bagi para kaligrafer untuk mengikuti jejak tokoh pendahulu, karenanya, lomba IRCICA selalu mengusung nama seorang kaligrafer besar.
Dedikasi untuk Syeikh Muhammad Abdul Aziz Ar-Rifa’i
Berangkat dari ide tersebut, serta untuk memotivasi para kaligrafer dalam mengikuti jejak para pendahulu, juga untuk mengenang dan mengabadikan nama para tokoh kaligrafer yang telah berkontribusi besar bagi berkembangnya seni mulia ini, maka IRCICA mendedikasikan setiap lomba bagi kaligrafer yang telah dikenal luas. Di mana pada tahun ini, lomba IRCICA membawa nama kaligrafer besar, Syaikh Muhammad Abdul Aziz Rifa’i. Syaikh Aziz Ar-Rifa’i menghabiskan sebagian besar karir dalam hidupnya untuk berkhidmah di Masyikhoh al-Islam yang berada di kawasan istana Daulah Usmaniyah di Istanbul, di samping juga mengajar kaligrafi di beberapa madrasah. Pada tahun 1343 H/1922 M, Raja Fuad Awwal dari mesir mengundangnya untuk berkunjung ke Kairo dalam rangka menulis mushaf dan menerima tawaran sang Raja untuk tinggal di Kairo setelah selesai penulisan.
Syaikh Ar-Rifa’i mengajar khot di Kairo pada dua madrasah, yaitu Madrasah Khalil Agha serta Madrasah As-Syakh Shalih. Pengabdiannya dalam mengajar di madrsah khot di Kairo berlangsung selama 11 tahun. Syaikh Ar-Rifa’i menulis dan menguasai seluruh jenis khot, terutama naskhi, sulus serta sulus jaly. Beliau biasa memberi tauqi’ pada karyanya dengan nama Asy-Syaikh Muhammad Abdul Aziz Ar-Rifa’i. Sebutan Ar-Rifa’i belaiu pakai karena afiliasi beliau pada salah satu tarekat sufi yaitu Ar-thariqah Ar-RIfa’iyah. Syaikh Ar-Rifa’i menulis 12 mushaf serta karya-karya lain berupa lauhah, qith’ah, muraqqa’at dan karya lainnya yang tidak terhitung jumlahnya. Sebagian besar di Istanbul dan ada juga yang berada di Kairo. Selain kaligrafer, beliau juga seorang seniman ebru (melukis di atas air), serta seorang mudzahhib, yaitu orang yang ahli di bidang seni zahrafah. [muhd nur/hamidionline].
Tanggal Penting
Berikut ini tanggal yang perlu dicatat serta diingat.
| No | Keterangan | Tanggal |
|---|---|---|
| 1 | Launching Lomba | Mei 2024 |
| 2 | Akhir Pendaftaran | 30 Oktober 2024 |
| 3 | Akhir Pengumpulan | 30 Maret 2025 |
| 4 | Pengumuman Pemenang | Mei 2025 |
Artikel diterjemahkan dari website IRCICA.
Pendaftaran dalam bahasa Arab, silahkan membuka tautan berikut ini.
Pendaftaran dalam bahasa Inggris bisa membuka tautan berikut.
Booklet dalam bahasa Inggris:
Download
Booklet dalam bahasa Arab:
Download

