Close Menu
Hamidionline

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Muaskar Khat ke-2 di DAQU, Barak Militer Kaligrafer bersama Syaikh Belaid Hamidi

    July 10, 2025

    IRCICA Umumkan Pendaftaran Musabaqah Kaligrafi Internasional ke-13

    June 13, 2024

    Penganugerahan Kompetisi Internasional Penulisan Mushaf Syarif di Madinah 

    March 9, 2024
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    HamidionlineHamidionline
    Subscribe
    • Home
    • Ahaly Hamidi
    • Manhaj Hamidi
      • Pencetus
    • Kaligrafer Dunia
    • Event
    • Artikel
    Hamidionline
    Home»Maestro Kaligrafi»Ibnu Muqlah, Sang Menteri Pencetus Khot Mansub
    Maestro Kaligrafi

    Ibnu Muqlah, Sang Menteri Pencetus Khot Mansub

    muhd nurBy muhd nurJune 4, 2017Updated:January 26, 20181 Comment4 Mins Read217 Views
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    ibnu muqlah
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

    Ibnu Muqlah merupakan nama yang ‘wajib’ diketahui oleh setiap kaligrafer. Untuk
    mencari siapa beliau, tidak terlalu sulit. Bahkan sudah sangat banyak artikel
    membahas tentang biografi Ibnu Muqlah. Karena itu, sedikit ulasan berikut ini
    kami harap bisa menjadi pelengkap dari informasi yang sudah ada.

    Nama lengkap Ibnu Muqlah adalah Muhammad bin Ali bin al-Husain Ibnu Muqlah.
    Kaligrafer era Daulah Abbasiyah yang tidak perlu diperkenalkan lagi karena kemasyhurannya. Lahir pada hari Kamis setelah ashar, pada akhir bulan Sawwal 272 H di Baghdad, meninggal pada hari Ahad, 10 Syawwal 328 H. Ibnu Muqlah adalah pemilik gagasan untuk mengubah bentuk khot dari kufi menjadi ‘bentuk dasar’ dari jenis khot yang kita lihat saat ini. Meskipun demikian, beliau juga bisa disebut sebagai penerus seorang kaligrafer pada akhir era Daulah Umawiyah yang bernama Quthbah Muharrar, karena usaha untuk memperbaiki dan mengubah khot kufi menjadi lebih indah, telah ada sejak akhir Daulah Umawiyah.

    Ketika Islam mulai menyebar di jazirah Arab, tulisan yang dipakai oleh masyarakat ketika itu dikenal dengan nama khot al-Anbari al-Hiiry. Jenis ini ketika berpindah ke Hijaz disebut khot Hijazi. Khot Hijazi inilah yang menjadi cikal bakal bentuk khot naskhi. Namun demikian, hanya sedikit orang Quraisy saat itu yang bisa menulis khot Hijazi ini, tidak lebih dari belasan orang saja. Tonggak sejarah menyebarnya tulisan di kalangan umat Islam adalah ketika Islam berhasil memenangkan berang Badar dan berhasil menawan sejumlah tawanan. Untuk tawanan yang bisa menulis, maka tebusannya adalah mengajar menulis kepada 10 anak muslim Madinah. Sehingga tidak heran jika sebelum al-Qur’an selesai diturunkan, Rasulullah saw telah mempunyai sedikitnya 40 sahabat sebagai penulis al-Qur’an.

    khot hijazi
    Salah satu lembaran mushaf ditulis dengan khot Hijazi. Khot ini ditulis tanpa titik sebagaimana jenis khot Suriyani saat itu. (sumber qenshrin.com)

    Ibnu Muqlah dalam mengubah khot Hijazi menjadi bentuk yang lebih indah dan lentur seperti yang kita lihat saat ini, telah melakukan perhitungan secara geometris untuk setiap bentuk huruf dengan titik sebagai ukuran. Ibnu Muqlah belajar khot kepada al-Ahwal al-Muharrar, bersama saudaranya, Abdullah bin Muqlah yang wafat sepuluh tahun setelahnya. Salah satu bukti kepiawaiannya dalam menulis, Ibnu Muqlah telah menyalin mushaf sebanyak dua kali.

    Ibnu Muqlah menyebutkan bahwa pondasi tulisan yang benar serta indah bentuknya
    minimal ada lima hal, yang lebih populer dengan husnu at-tasykil:

    1. Taufiyah; yaitu memenuhi hak setiap bagian huruf dengan bentuk tertentu
      sebagaimana mestinya. Seperti bentuk melengkung, lurus, miring dan sebagainya.
    2. Itmam; yaitu memberi hak pada setiap huruf dengan ukuran yang telah ditentukan.
      Seperti panjang, pendek, tebal dan tipis.
    3. Ikmal; yaitu menyempurnakan bentuk pada huruf (taufiyah) dengan kadar yang benar dan rasio yang tepat.
    4. Isyba‘; yaitu memberikan setiap huruf bagian tebal dan tipis sebagaimana mestinya. Pada bagian tertentu yang semetinya sama ditulis dengan ketebalan sama dan tidak berbeda-beda. Demikian pula pada huruf yang semestinya tipis, maka haknya pun harus sempurna ditulis dengan tipis.
    5. Irsal; yaitu menulis dengan tangan yang lancar dan tidak terputus-putus di beberapa bagian dikarenakan gemetar atau sengaja berhenti karena sebab lainnya.

    Dalam sebuah riwayat disebukan bahwa Ibnu Muqlah adalah penulis perjanjian
    antara Muslimin dengan Romawi, tulisan tersebut diletakkan pada Gereja
    Konstantin. Pada hari-hari besar, tulisan tersebut dipamerkan kepada khalayak
    karena keindahan tulisannya, dan ditetapkan sebagai salah satu hiasan pada
    tempat suci bangsa Romawi.

    Ibnu Muqlah lebih dikenal dengan gelar “al-wazir” yang berarti menteri. Gelar tersebut disematkan karena beliau pernah menjadi menteri dari pada masa tiga khalifah pemerintahan Bani Abbasiyah, di antaranya adalah Muqtadir Billah, kemudian al-Qahir Billah, lalu Arradhi Billah. Sementara nama “muqlah” yang berarti bola mata, diambil dari nama ibunya. Dimana ketika kecil, kakeknya selalu menimang sang ibu dan mengatakan “ya muqlata abiiha”. Sebutan muqlah inilah yang kemudian beliau warisi dari sang Ibu, sehingga kaligrafer besar kita, Muhammad bin Ali bin al-Husain lebih dikenal hingga saat ini dengan sebutan Ibnu Muqlah.

    Selain kaligrafer yang mempunyai sumbangsih sangat besar; yaitu arsitek huruf yang merubah tulisan arab dari bentuk kufi menjadi bentuk lentur dan mempunyai ukuran titik seperti yang kita lihat sekarang, beliau juga seorang penyair handal, ahli pidato, dan sastrawan ulung. Di antara murid Ibnu Muqlah yang belajar khot darinya adalah; Muhammad bin Asad al-Katib (w.410) dan Muhammad as-Samsamani. Dari Muhammad bin Asad al-Katib ini, Ali Ibnu Hilal yang lebih dikenal sebutan Ibnu al-Bawwab belajar khot. [muhd nur/hamidionline]

    Diterjemahkan dari buku Ahmad Shabri Zaid, Tarikh Khat Arabiy, Darul Fadhilah, (Kairo: 1998) hal. 43

    Ibnu Muqlah kaligrafer kaligrafi kaligrafi indonesia Khot Mansub
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleKaligrafer Indonesia Juara Pertama di Lomba 7tepe7sanat Turki
    Next Article Ibnu al-Bawwab; Maestro Jenius Sepanjang Sejarah
    muhd nur
    • Website
    • Facebook
    • X (Twitter)
    • Instagram

    Memperoleh ijazah di khot diwani, jaly diwani dan nasta'liq (2012), naskhi dan maghribi (2015) dari al-ustadz Belaid Hamidi. Saat ini menetap dan mengajar di PM Darussalam Gontor.

    Related Posts

    Peran Rasulullah Dalam Perkembangan Kaligrafi Islam

    January 30, 2020

    Kaligrafer Wanita Dalam Pentas Sejarah, Bagian 2

    October 24, 2019

    Şekerzâde Muhammad; Penulis Mushaf Madrasah al-Hafidz Usman

    June 5, 2019

    1 Comment

    1. Pingback: Mengenal Istilah al-Aqlam as-Sittah – Hamidionline

    Leave a ReplyCancel reply

    Demo
    Latest Posts

    Muaskar Khat ke-2 di DAQU, Barak Militer Kaligrafer bersama Syaikh Belaid Hamidi

    July 10, 202548 Views

    IRCICA Umumkan Pendaftaran Musabaqah Kaligrafi Internasional ke-13

    June 13, 2024226 Views

    Penganugerahan Kompetisi Internasional Penulisan Mushaf Syarif di Madinah 

    March 9, 202481 Views

    Speechless, Indonesia Memborong Juara Pada Pertandingan Kaligrafi Internasional As-Safir Iraq ke-13 2024

    January 10, 2024144 Views
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • YouTube
    Don't Miss

    Sejarah Urutan Huruf Arab dan Peran Nashr bin ‘Ashim

    By muhd nurMay 29, 2017

    Bangsa Arab berbeda pendapat tentang jumlah huruf hijaiyah. Di antara mereka mengatakan bahwa jumlahnya 29…

    Khat Kufi dan Perannya dalam Sejarah Penulisan Al-Qur’an

    February 8, 2020

    Mengenal Jenis Kaligrafi Arab; Khot Riq’ah

    April 22, 2017

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    About Us
    About Us

    Your source for Arabic calligraphy news, articles, activities, and more. Published by Ahaly Hamidi, a group of Asian calligraphers and students of Master Calligrapher Syeikh Belaid Hamidi.

    Contact us for a partnership.
    Email: info@hamidionline.net.
    Contact: +62 822 4499 7868/+62 852 3632 3355 

    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Update

    Muaskar Khat ke-2 di DAQU, Barak Militer Kaligrafer bersama Syaikh Belaid Hamidi

    July 10, 2025

    IRCICA Umumkan Pendaftaran Musabaqah Kaligrafi Internasional ke-13

    June 13, 2024

    Penganugerahan Kompetisi Internasional Penulisan Mushaf Syarif di Madinah 

    March 9, 2024
    Tahukah Anda

    Mengenal Istilah al-Aqlam as-Sittah

    September 21, 2023

    Jaly Diwani Madrasah ٍSami Afandi

    March 2, 2018

    Jenis Karya Kaligrafi 1 (Qith’ah)

    April 25, 2017
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • Tentang website
    • Disclaimer
    • Site Map
    © 2025 Hamidionline.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Download File

    If you would like to download this file, then you will have to unlock it by clicking one of the options below.

    {{ alert_message }}

    Enter the password to download this file.

    Share a message on Facebook to download this file!

    {{ alert_message }}

    Like this page on Facebook to download this file!

    {{ alert_message }}

    Follow us on twitter to download this file!

    {{ alert_message }}

    Tweet on twitter!

    +1 us on Google Plus

    {{ alert_message }}

    Enter your email to download this file!

    {{ alert_message }}

    Purchase with paypal for

    $

    The download link will be e-mailed to your paypal e-mail.

    Download Files
    {{ file.title }}
     

    Loading Comments...