UNIDA Mantingan- Gedung pasca sarjana menjadi saksi sejarah dari penutupan 1st National Calligraphy Competition (NCC), sekaligus penganugerahan bagi para pemenang yang dimulai tepat pada pukul 08.00 pagi hari Jum’at (20/12) yang lalu. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memberikan motivasi kepada para kaligrafer putri agar mampu mengembangkan bakat dan kreatifitasnya dalam mengembankan dan melestarikan kaligrafi. Hadir pada acara ini, Al-Ustadz Dr. Nurhadi Ikhsan MIRKH., selaku bapak direktur UNIDA kampus Mantingan. Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi kepada panitia dan seluruh peserta, karena acara ini merupakan salah satu sumbangsih nyata yang bisa dilakukan oleh generasi muda saat ini, untuk ikut berperan dan bersinergi, khususnya pada bidang seni sebagai salah satu unsur penting dalam membangun peradaban Islam.

Perlombaan Kaligrafi Nasional pertama khusus putri ini memiliki penilain yang sangat ketat karena poin penilaian dititik beratkan pada keindaan tulisan, kebersihan, serta ketundukan huruf pada kaidah kaligrafi riq’ah dan diwani madrasah Turki (Muhammad Izat). Keluar sebagai pemenang pada riq’ah masing-masing, juara satu adalah Nihan Hanina asal Rembang yang saat ini sedang mendalami kaligrafi di SAKAL Jombang, juara dua Jusmidar dari Poso, saat ini sedang mengabdi sebagai guru di Gontor Putri 1 Mantingan, sedang juara ketiga adalah Nur Diana Khalida dari Jember, pegiat kaligrafi di ICIS. Sementara untuk kategori diwani juara satu adalah Fitri Dewi Masyitoh dari Tuban, saat ini sedang studi di Malang, pada urutan kedua Desi Rohmawati dari Palembeng yang sedang menyiapkan ijazah keduanya di SAKAL Jombang, sementara juara ketiga adalah Niza Nurlaila dari Pati, mahasiswi yang sedang menyelesaikan tesisnya pada prodi PBA, Pascasarjana Unida Gontor.

Usai pembagian hadiah, acara dilanjutkan dengan talkshow dan sharing oleh pemenang pertama pada kedua jenis khot yang dilombakan. Sesi ini menjadi mengesankan karena pengalaman para juara yang cukup beragam. Terlebih peserta yang kesemuanya adalah putri tentu paham betul apa yang disampaikan oleh para juara, karena kedekatan emosi mereka.

Akhir acara diisi oleh seminar, dibawakan oleh al-Ustadz Muhammad Nur dengan tema Reposisi Peradaban Islam Melalui Seni Kaligrafi. Secara singkat, pemateri ingin mengajak kepada segenap yang hadir untuk kembali melihat peran penting yang bisa dimainkan oleh seorang kaligrafer dalam berperan aktif mengembalikan kejayaan peradaban Islam. Kejayaan Islam yang dibangun di atas ilmu, mengharuskan kita untuk melihat kembali cara pandang kita terhadap Islam dan ilmu, termasuk ilmu seni, khususnya seni kaligrafi.

Acara yang berlangsung tepat pukul 11.30 ini mendapatkan sambutan yang cukup antusias dari para peserta. Farhanah, salah satu peserta dari Rembang, mengungkapkan kesan positifnya selama mengikuti acara ini. Acara ini penting untuk diadakan, semoga bisa lebih sukses pada penyelenggaraan berikutnya, demikian tambahnya. Sementara itu, Finia Khairani, ketua penyelenggara berharap acara serupa bisa terus diadakan di waktu mendatang, dengan melengkapi kekurangan yang ada. Sehingga tidak hanya menjadi wadah bagi kaligrafer putri untuk mengembangkan dirinya, tetapi juga sebagai wadah untuk belajar menyelenggarakan sebuah even kaligrafi sehingga semakin terasah dan mendatangkan pengalaman. Demikian pungkasnya.

Reporter: Magfiroh Turrofiah- Jurnalis Unida (PBA-6) Reguler Kampus Mantingan
Editor: Muhammad Nur

Author

Memperoleh ijazah di khot diwani, jaly diwani dan nasta'liq (2012), naskhi dan maghribi (2015) dari al-ustadz Belaid Hamidi. Saat ini menetap dan mengajar di PM Darussalam Gontor.

Leave a Reply