Close Menu
Hamidionline

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Muaskar Khat ke-2 di DAQU, Barak Militer Kaligrafer bersama Syaikh Belaid Hamidi

    July 10, 2025

    IRCICA Umumkan Pendaftaran Musabaqah Kaligrafi Internasional ke-13

    June 13, 2024

    Penganugerahan Kompetisi Internasional Penulisan Mushaf Syarif di Madinah 

    March 9, 2024
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    HamidionlineHamidionline
    Subscribe
    • Home
    • Ahaly Hamidi
    • Manhaj Hamidi
      • Pencetus
    • Kaligrafer Dunia
    • Event
    • Artikel
    Hamidionline
    Home»Artikel»Jaly Diwani Madrasah ٍSami Afandi
    Artikel

    Jaly Diwani Madrasah ٍSami Afandi

    muhd nurBy muhd nurMarch 2, 2018Updated:October 20, 2024No Comments4 Mins Read74 Views
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    jaly diwani sami afandi
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

    Tahukan Anda, siapa saja rujukan pada tulisan Jaly Diwani? Tentu saja ada beberapa, namun jika kita telisik lebih jauh, maka nama-nama kaligrafer yang menulis Jaly Diwani akan menggiring kita kepada seorang kaligrafer besar, yaitu Sami Afandi. Beliau adalah salah satu kaligrafer yang hidup pada era Daulah Turki Usmani yang dikenal ketokohannya pada jenis khot yang ditulis dengan pena besar (jaly). Seperti Jaly Tsuluts, Jaly Ta’liq dan juga Jali Diwani. Jika ingin mengetahui lebih dekat tentang beliau, maka Anda perlu membaca biografi Sami Afandi secara utuh.

    Keunggulan Tarkib Jaly Diwani Sami Afandi

    Kelebihan tarkib Sami Afandi pada Jali Diwani adalah susunan hurufnya yang penuh pada semua sisi, sehingga tidak terlihat longgar pada bagian dan ramai di bagian lainnnya. Tarkib beliau semakin indah karena ukuran syarith  yang proporsional dalam ketinggian maupun kemiringannya dari garis. Tarkib Sami Afandi juga dihasilkan dari ketelitian dalam membagi huruf dan kalimat tanpa meninggalkan satu bagian kecuali menepatkan pada tempat dan ukuran yang paling sesuai.

    Sebagai penghormatan atas peran dan ketokohan Sami Afandi, maka pada tahun 1890, atas prakarsa dari Ahmad Jawwad, Assahdr al-A’dzam (Perdana Menteri) Turki Usmani saat itu, didirikanlah Madrasah al-Khatthatin, dengan Sami Afandi sebagai kepalanya.

    Perlu dicatat di sini, bahwa khat Jaly Diwani corak Turki memiliki ciri khas, yaitu tarkib syarith tidak tersusun lebih dari dua kalimat. Artinya bahwa kaligrafer Usmani saat itu tidak menumpuk kalimat pada susunannya lebih dari dua kalimat. Berbeda dengan Jaly Diwani yang ditulis di negara-negara Arab, di mana susunan pada jaly diwani ada yang lebih dari tiga tumpuk bahkan lebih.

    Jaly Diwani pada awalnya tidak ditulis di luar Turki, bahkan hanya dipakai secara internal pada Diwan Hamayuni. Para kaligrafer pun sangat menjaga tradisi tersebut, hingga berakhirnya Daulah Usmaniyah pada 1923. Sejak saat itu Jaly Diwani ditulis di luar Turki karena permintaan dari beberapa pihak, seperti Jaly Diwani yang berada di Qashr Manial, Mesir yang ditulis oleh Hajj Kamil Akdik.

    Kembali kepada Sami Afandi, beliau dipercaya sebagai kepala pada al-Khatthatin selama sepuluh tahun, yaitu hingga tahun 1900. Pada lima tahun pertama, merupakan era keemasan beliau dalam mengajar dan berkarya, yaitu sekitar tahun 1895.

    Penerus Madrasah Sami Afandi Pada Khot Jaly Diwani

    Ahmad Kamil Akdik
    Jaly Diwani – Ahmad Kamil Akdik

    Di antara murid Sami Afandi yang penting untuk disebutkan adalah Al-Hajj Kamil Akdik. Beliau belajar berbagai macam khot kepada sang guru, di antara jenis khot yang paling berpengaruh adalah khot Jaly Diwani. Karena itu bisa kita lihat bahwa bentuk tarkib serta huruf pada karya Hajj Kamil di Jaly Diwani sangat mirip dengan gurunya, Sami Afandi. Setelah Hajj Kamil Akdik, berikutnya khattath Ismail Haqqi Altunbezer.

    Tulisan Ismail Hakki maupun tarkibnya jika dilihat memang mempunyai beberapa perbedaan dengan tulisan gurunya. Namun secara umum, tarkib Ismail Hakki masih mengikuti kaidah dan corak dari Sami Afandi. Selain dua kaligrafer di atas, ada seorang kaligrafer lagi yang menjadi “murid ketiga” Sami Afandi di Jaly Diwani, yaitu Farid Bik. Farid Bik lah yang melanjutkan Sami Afandi mengajar di al-Khatthatin.

     

    Ismail Hakki Altunbezer
    Jaly Diwani – Ismail Hakki Altunbezer

    Beberapa karya Farid Bik bisa kita temukan pasca bergantinya Turki menjadi Negara Republik. Namun beberapa karyanya tidak beridentitas. Musthafa Halim Ozyazici lah yang memberi tauqi’ pada karya Farid Bik tersebut. Karena Musthafa Halim adalah satu-satunya murid Farid Bik yang melanjutkan “Madrasah Sami” pada Jaly Diwani.

    Di antara kelebihan Halim Afandi adalah goresan beliau yang akurat dan cepat ketika menulis. Banyak tulisan beliau pada jaly diwani yang ditulis dengan tarkib mubasyir (langsung). Karena cepat dalam menulis tidak heran jika beberapa kaligrafer mengatakan bahwa ketika Halim Afandi seringkali selesai menulis bagian akhir tarkib, padahal tinta tulisan pada bagian awalnya masih basah.

    Gambar berikut adalah Jaly Diwani dan Diwani yang ditulis oleh Halim Afandi pada usia 18 tahun, saat beliau masih menjadi murid di Madrasah Khattathin.

    Mustafa Halim Özyazıcı
    Jaly Diwani – Mustafa Halim

    Jika Halim Afandi adalah satu-satunya murid Farid Bik pada khot Jaly Diwani, maka satu-satunya kaligrafer yang menjadi murid Halim Afandi dan belajar Jaly Diwani dari beliau adalah Prof. Dr. Ali Alparsalan, guru dari al-Ustadz Belaid Hamidi.

    Kalimat terakhir tentang Jaly Diwani adalah, jenis khot yang didalam bentuk dan tarkibnya terdapat sifat tawadhu’ sekaligus wibawa. [muhdnur/ hamidionline]

    *Syarith secara bahasa berarti pita. Adalah istilah untuk satu kesatuan tulisan jaly diwani dalam bentuk klasik yang memanjang kemudian naik dan berakhir dengan penutup berbentuk khas, sebagaimana yang sudah maklum diketahui.

    *Sumber: Muhadharah Prof Mustafa Ugur Derman tanggal 18 Januari 2016 di Dubai pada acara Jaly Diwani Dubai Arabic Calligraphy Exhibition, diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab oleh Ustadz Tamimi. Dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia dengan beberapa penyesuaian oleh Muhammad Nur.

     

    jaly diwani sami afandi
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleWejangan Sang Kaligrafer (1)
    Next Article Selamat Pemenang Lomba Kaligrafi Bank al-Baraka 2017
    muhd nur
    • Website
    • Facebook
    • X (Twitter)
    • Instagram

    Memperoleh ijazah di khot diwani, jaly diwani dan nasta'liq (2012), naskhi dan maghribi (2015) dari al-ustadz Belaid Hamidi. Saat ini menetap dan mengajar di PM Darussalam Gontor.

    Related Posts

    Mengenal Istilah al-Aqlam as-Sittah

    September 21, 2023

    Rahasia Arah Jarum Jam dan Metode Menulis Huruf Arab

    April 2, 2021

    Perhatikan Ini Sebelum Memutuskan Untuk Belajar Khot

    February 16, 2020

    Leave a ReplyCancel reply

    Demo
    Latest Posts

    Muaskar Khat ke-2 di DAQU, Barak Militer Kaligrafer bersama Syaikh Belaid Hamidi

    July 10, 202544 Views

    IRCICA Umumkan Pendaftaran Musabaqah Kaligrafi Internasional ke-13

    June 13, 2024226 Views

    Penganugerahan Kompetisi Internasional Penulisan Mushaf Syarif di Madinah 

    March 9, 202481 Views

    Speechless, Indonesia Memborong Juara Pada Pertandingan Kaligrafi Internasional As-Safir Iraq ke-13 2024

    January 10, 2024144 Views
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • YouTube
    Don't Miss

    Sejarah Urutan Huruf Arab dan Peran Nashr bin ‘Ashim

    By muhd nurMay 29, 2017

    Bangsa Arab berbeda pendapat tentang jumlah huruf hijaiyah. Di antara mereka mengatakan bahwa jumlahnya 29…

    Khat Kufi dan Perannya dalam Sejarah Penulisan Al-Qur’an

    February 8, 2020

    Mengenal Jenis Kaligrafi Arab; Khot Riq’ah

    April 22, 2017

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    About Us
    About Us

    Your source for Arabic calligraphy news, articles, activities, and more. Published by Ahaly Hamidi, a group of Asian calligraphers and students of Master Calligrapher Syeikh Belaid Hamidi.

    Contact us for a partnership.
    Email: info@hamidionline.net.
    Contact: +62 822 4499 7868/+62 852 3632 3355 

    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Update

    Muaskar Khat ke-2 di DAQU, Barak Militer Kaligrafer bersama Syaikh Belaid Hamidi

    July 10, 2025

    IRCICA Umumkan Pendaftaran Musabaqah Kaligrafi Internasional ke-13

    June 13, 2024

    Penganugerahan Kompetisi Internasional Penulisan Mushaf Syarif di Madinah 

    March 9, 2024
    Tahukah Anda

    Sejarah Urutan Huruf Arab dan Peran Nashr bin ‘Ashim

    May 29, 2017

    Jenis Karya Kaligrafi 1 (Qith’ah)

    April 25, 2017

    Mengenal Istilah Kaligrafi; Kurrasah atau Amsyaq?

    May 14, 2017
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • Tentang website
    • Disclaimer
    • Site Map
    © 2025 Hamidionline.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Download File

    If you would like to download this file, then you will have to unlock it by clicking one of the options below.

    {{ alert_message }}

    Enter the password to download this file.

    Share a message on Facebook to download this file!

    {{ alert_message }}

    Like this page on Facebook to download this file!

    {{ alert_message }}

    Follow us on twitter to download this file!

    {{ alert_message }}

    Tweet on twitter!

    +1 us on Google Plus

    {{ alert_message }}

    Enter your email to download this file!

    {{ alert_message }}

    Purchase with paypal for

    $

    The download link will be e-mailed to your paypal e-mail.

    Download Files
    {{ file.title }}
     

    Loading Comments...